Selasa, 05 Juli 2011

Je A Ka A eR Te A!

Kamis, 7 Juli kami akan main di acara Santay-santay Tengah Pekan oleh Wasted Rockers dan Paivilun Records. Acara mulai jam 7 malam sampai selesai.

Album ini terbagi atas dua bagian kid side dan adults side

KID SIDE

1. I HATE THOSE WHO HATE ME
Kami ingin memmbuat album ini se “live” mungkin,makanya kami buka dengan lagu live Intinya di album ini kita pengen bilang “ayo kita ngejam!”
isinya tentang sindiran kepada orang yang penuh kebencian akan semua hal, biasanya orang yang banyak omong seperti itu malah orang yang ga bisa apa-apa..hahaha…

2. GOT NO RESPECT
Kita tidak memungkiri kalau semua orang senang diperhatikan bukan??? Kadang kita terlalu memaksakan untuk mendapatkan itu, sampai kadang kita menyakiti hati orang, tapi bukan berarti kita tidak menyayangi mereka juga. Kadangkala kita ingin menunjukkan sebuah kasih sayang bagaikan bunga tapi seringnya kita menunjukkannya seperti belati tajam menyayat…wuh modyar ra we…. Hahaha


3. WE’RE FRIENDS WE’RE GONNA STICK TOGETHER
Lagu bercerita tentang pertemanan, teman pergi dan datang satu persatu, tapi teman baik akan selalu ada dan membantu kita. Semua orang takut menghadapi perubahan, dan kita takut waktu hura-hura bersama teman-teman seperti ini tidaklah selamanya. Lagu ini featuring Miftake, vokalis Fullmoon, sekaligus disainer kover dan artwork kami.

4. TOO MANY ANXIETY IN MY LIFE
Semua orang mengalami sindrom umur 20an yang membuat kita khawatir akan semua hal dalam kehidupan, bahkan hal-hal kecil yang sebenarnya tak perlu dikhawatirkan. Membuat cita-cita kita seakan semakin susah digapai, membuat kita berpikir mendingan mati kalau tak bisa jadi orang sukses.

5. I WISH I GOT A PILL THAT MAKES ME SLEEP A WEEK
Semua orang pasti pernah mengalami masalah yang sangat berat, sampai-sampai kita tidak mau menghadapinya. Kadang kita berpikir, aku pingin punya obat yang bisa membuatku tidur selama seminggu dan ketika bangun masalah itu sudah selesai!!! Insomnia dan konsumsi obat tidur berlebihan,
kebosanan yang tak berkesudahan, mengalami hari-hari yang sama tiap bangun tidur, seperti de javu, menangis sudah tidak mengeluarkan airmata, berusaha tetap tegar,mukjizat takkan ada, sudah capek berusaha menjadi gambaran orang sempurna.

6. FOR THE DUMMIES
For The Dummies adalah lagu untuk temen-temen yang udah mau-maunya bantuin kita dari dulu pertama kali terbentuk sampai sekarang. Dengan baiknya mereka mau bantuin nemenin waktu tour, bantuin masang alat, difotoin waktu manggung, ikut nyanyi waktu rekaman, mendesainkan artwork, nyetirin kita ke mana-mana… pokoknya teman-teman kita ini baik banget deh. Semoga mereka tahu kalo kami mencintai persahabatan ini.

7. I SALUTE YOUR ATTITUDE
Kami ingin membuat sejarah kami sendiri. Kami menghargai atitut dan aturan rocker, tapi kami gak mau didekte untuk bersenang-senang.

8. TELEVISION IS A NEW FAITH

Aku dan kamu suka nonton TV, ga usah dipungkiri! Hahaha… walaupun TV menampilkan potret kehidupan sempurna yang mustahil, walaupun kita tahu kalo kita sedang dibohongi, nonton TV adalah pleasure.

9. BEAT ON THE BRAT (ORIGINALLY BY THE RAMONES)

Lagu ini sering banget kami mainkan pas live, udah serasa lagu kami sendiri deh. Lalu kami rekam saja menurut versi kami.


10. I ONLY COULD HIDE IN HIS BEDROOM

Kenangan indah ketika Gisa main gitar dan bernyanyi sebisanya, Putro main drum dengan gegabah, dan Jeje main bass dengan kakunya. Ceritanya tentang cewek yang gak betah di rumah cowoknya, tapi paling suka kalo ngumpet di kamar tidur si cowok. Ignasia Keke mengisi saxofon dengan cantik sekali.

11. PUTRO LEARN TO BLUES (LIVE)

Pada suatu malam yang dingin dan berangin Putro menulis sebuah lagu, lalu dia nyalakan mikropon dan komputer, dan langsung direkam secara live malam itu juga.

ADULTS SIDE

  1. IN MY BED TONIGHT (home demo)

Adalah lagu yang pertama kali sekali direkam oleh Putro dan Gisa sebagai The Frankenstone. Kami merekamnya dengan sebuah mp3 player 512 MB, lalu terlupakan. Tiba-tiba kami menemukannya lagi di dalam mp3 player yang sekarang sudah jadul, boncel-boncel, dan diselotip beberapa lapis.

  1. Place Where I Belong

Lagu ini tentang orang yang merasa nggak betah berada di suatu tempat, tapi sialnya dia harus tinggal di sana dan berlama-lama.

  1. I DON’T WANT MY SPERM WASTE IN VAIN

Terkadang seseorang bisa begitu menyebalkannya di atas ranjang. Padahal kita mengharapkannya menjadi pelepas stress, eh dianya malah bikin kita tambah stress.

  1. PUSSY THROUGH THE AGES

Ini adalah Ding A Ling dari Chuck Berry yang dinyanyikan dengan semangat cewek ABG berjerawat banyak dengan muka berminyak dan bulu kaki lebat.

  1. YOU’RE NOT A BABY BOY ANYMORE

Ah, lagu ini adalah terjemahan dari omelan tiap pagi si Emak yang berharap anaknya bisa jadi pekerja kelas menengah baik-baik setelah lulus kuliah, segera menikah, dan hidup mapan. Sayangnya anaknya terlalu sibuk main gitar dan bikin album.

  1. BELIEVER

Lagu ini adalah gambaran kurangajar Putro tentang Tuhan. Gisa dan Jeje nggak ikut-ikutan.

  1. COLD NIGHT

Lagu ini adalah terjemahan keluhan anak si Emak yang bekerja terlalu keras (menurut dia sendiri) dan mendapat upah terlalu sedikit (kalo yang ini menurut pendapat umum).

  1. RIDE AROUND TOWN

Waaw! Waktu itu Putro punya sepeda jengki baru yang ada keranjangnya, lalu Putro dan Gisa jalan-jalan naik sepeda itu setiap hari Minggu pagi.

  1. To Be a Rockstar Is Just 13 Year Old Boy’s Dream

Menengok kembali masa-masa SMP ketika menjadi rockstar masih wajar sebagai cita-cita.

  1. GLORIOUS SHIP QUAY

Tentang anak si Emak yang capek bermain-main dan menyadari baha waktu itu berjalan, dan keluarga sabar menantimu menjadi orang dewasa pada akhirnya. Lagu ini aslinya milik FullMoon, lalu kami nyanyikan ulang dengan hanya menggunakan gitar akustik, supaya Miftake (teman kami Miftahul Amri) yang menciptakan lagu jadi terharu.

  1. COMMERCIAL BREAK

Campuran antara sandiwara radio / soal TOEFL listening yang kontennya adalah iklan komersial tentang album pertama kami, Don’t be Sad Don’t be Gloom The Frankenstone is Ugly.

The Frankenstone – A Kid’s Refuge from the Adults LP kedua, double album pertama



Album kedua kami, judulnya A Kid’s Refuge from The Adults, dibuat dengan terburu-buru, direkam dengan terburu-buru, dirilis dengan terburu-buru. 22 lagu dalam 2 keping CD, dengan sampul ijo yang merangkap papan ular tangga, dibuat dengan buru-buru dan sebisanya, seperti anak SD yang lagi bikin prakarya. Album ini dibuat sebagus-bagusnya yang kami bisa.

Nah, biasanya kan pertanyaan standarnya, “kenapa judulnya a kid’s bla bla bla…?” jawabannya, karena album ini adalah pelarian diri kami, pengungsian diri kami dari sosok-sosok dewasa yang juga menuntut kami untuk jadi dewasa. Gisa, Putro, dan Jeje yang berupa “bocah” mengambil kertas dan menulis lirik, masuk studio dan membuat lagu, menyalakan komputer dan merekam trek demi trek dari album ini, hingga akhirnya dengan bantuan “bocah-bocah” yang lain (yang fotonya ada di petak-petak ular tangga kami) berhasil mewujudkannya dalam sepaket album ijo item ini. Terimakasih untuk semuanya, “bocah-bocah tua nakal” teman-teman kami. Di dalam album ini, juga terselip kisah adults vs kid alias orang tua mengeroyok si anak yang sendirian. Orang tua yang menuntut anak untuk jadi orang dewasa baik-baik sesuai umurnya, dan si anak yang bengal dan binal, yang malas bekerja dan maunya main-main saja. Tapi ada kalanya juga si anak sadar jika orangtua nya hanya ingin yang terbaik untuknya, dan keluarga selalu ada, mendukung, dan menunggunya bangkit dari tempat tidur sebagai seorang dewasa yang bertanggungjawab dan berhasil meraih cita-cita.

Ada terlalu banyak lagu di dalam double album ini untuk dibahas satu persatu. Ada yang direkam di studio beneran, ada yang direkam di studio apus-apus alias di kamarnya Putro yang ada mikroponnya, ada juga yang direkam di rumahnya Gisa, sebelum Gisa punya anjing yang hobi menggonggong. Kalo ada yang keterlaluan isengnya sampai memperhatikan, pasti akan tahu kalo di album ini kami mengumbar lebih banyak lirik daripada di album sebelumnya. Di dalam album ini, selain lagu yang kita bikin sendiri ada juga lagu yang dibikin orang lain lalu kita nyanyikan lagi dengan semena-mena, yaitu “Beat on the Brat” nya The Ramones, dan lagu teman kami, Miftake dari Fullmoon, “Glorious Ship Quay”, yang diakustikkan oleh Putro. Untuk detail tentang lagunya satu persatu, bisa dilihat di lembar yang lain lagi di dalam kit yang Anda terima.

Album ini dirilis oleh For the Dummies Records (yang sebenernya juga cuma punyanya Putro kok), dan oleh netlabel Yes No Wave Music. Anda bisa membeli versi fisiknya di Putro, Gisa, atau Jeje (kami juga merangkap salesman dan salesgirl), dan rencananya juga mau disebar di beberapa shop di Jogja. Versi netlabel nya bisa diunduh cuma-cuma lewat yesnowave.com. Silakan diunduh, dikopi, dibajak, disebarkan ke mana saja. Kami malah seneng kok! hehehe… CD double album ini juga bisa dibeli sepaket dengan T-shirt bersablon artwork album.

Demikian, terimakasih, selamat mendengarkan double album kami yang luar biasa ini. Silakan ditulis reviewnya, silakan dicatat fakta-faktanya, kami senang sekali kalian mau ambil bagian dalam cerita musik kami yang menyenangkan ini.

Terimakasih sebanyak-banyaknya,



Kusuma P. Putro, Gisela Swaragita, Robertus Jeje


THE FRANKENSTONE

Pingit JT I/208 RT 12/RW 13 Yogyakarta 55231

CP: Gisa (0856 4366 1297)

Putro (0815 7819 9900)

Jeje (0818 0409 0199)

*Gisa, Putro, Jeje, yang mana aja bisa dihubungi dan bersemangat jika kamu mau beli Album kami hehee..*